Tri Agustus Anthoni Manao

Tri Agustus Anthoni Manao

Sabtu, 26 November 2016

Pahlwan Tanpa Tanda Jasa

Pada tanggal 25 November 2016 kita memperingati HUT PGRI ke 71 dan Hari Guru Nasional tahun 2016.Hari Guru Nasional bukanlah hari libur nasional, tetapi hari yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai bentuk penghargaan terhadap guru. Di Indonesia peringatan Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Lalu, mengapa tanggal 25 November diperingati sebagai hari guru nasional? Bukankah tanggal 25 November merupakan hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

Hari Guru Nasional memang diperingati bersamaan dengan perayaan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Ini bermula dengan perjuangan para guru Tanah Air melalui Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang didirikan pada tahun 1912. Organisasi unitaristik ini beranggotakan para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Umumnya mereka bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Di masa yang sama, berkembang juga organisasi guru dengan beragam latar belakang seperti keagamaan, kebangsaan, dan lainnya.

Pada  tahun  1932  nama  Persatuan  Guru  Hindia  Belanda  (PGHB)  diubah menjadi  Persatuan  Guru  Indonesia  (PGI).  Perubahan  nama  ini  mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dengan pihak Belanda. Secara bertahap, jabatan Kepala HIS (Hollandsch Inlandsche Schoo atau sekolah Belanda untuk bumiputera) mulai diambil alih orang Indonesia. Akhirnya, terbitlah cita-cita kesadaran bahwa perjuangan para guru Indonesia tak lagi tentang perbaikan nasib maupun kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi memuncak menjadi perjuangan nasional.

Pada masa Pemerintah Jepang banyak organisasi yang ditutup termasuk PGI. Barulah setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, PGI kembali menggeliat. Kongres Guru Indonesia digelar pada 24–25 November 1945 di Surakarta. Para peserta kongres sepakat menghapuskan semua organisasi dan kelompok guru berlatar belakang perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku. Inilah cikal bakal bersatunya guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Saat itu, Mereka akhirnya meresmikan kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945 dengan tiga tujuan utama, yakni:
1.  Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
2.  Mempertinggi  tingkat  pendidikan  dan  pengajaran  sesuai  dengan  dasar-dasar kerakyatan.
3.  Membela hak dan nasib buruh umumnya,  guru pada khusus


Untuk memberikan penghargaan terhadap perjuangan guru setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Hal itu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.

Berikut ini Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pekan Hari Guru Nasional Tahun 2016

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional pada tanggal 25 November 2016, perlu memberikan apresiasi kepada seluruh guru di Indonesia. Apresiasi ini diberikan atas upaya dan kerja keras yang telah dilakukan oleh guru dalam mencerdaskan dan menyiapkan anak bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 21 s.d 30 November 2016 akan dilaksanakan pekan apresiasi guru dengan tema “Guru Mulia Karena Karya”, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayan menghimbau kepada:

SURAT EDARAN MENDIKBUD NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEKAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2016

Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pekan Hari Guru Nasional Tahun 2016


1. Gubernur, Bupati/Walikota, dan Kepala Unit PelaksanaTeknis di lingkungan Kemdikbud untuk menyiapkan berbagai macam media publikasiseperti,stiker/spanduk/pindan/atau info gratis tentang gerakan terimakasih kepada guru disertai ungkapan rasa bahagia antara lain:
a. Ayo Hormati Guru;
b. Guru Mulia Karena Karya;
c. Hormatilah Guru;
d. Cintailah Guru;
e. Sayangilah Guru;
f. Anakku, Kuantar Kau Menjadi Pintar; dan /atau
g. Kegigihanmu Guruku Tak Kan Kami Lupakan.

2. Seluruh masyarakat, orang tua/wali, dan pemerhati pendidikan, untuk menyampaikan rasa terima kasih dan hormat kepada guru dengan cara masing-masing,

3. Sekolah memberikan waktu selama 10 (sepuluh) menit kepada peserta didik untuk mengucapkan terima kasih kepada guru yang dilakukan di sekolah masing-masing sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai. Teknis pelak sanaan mengenai hal dimaksud diatur oleh Kepala Sekolah.


4. Setiap guru dengan sesama guru lainnya untuk menyampaikan salam “Aku Bangga Menjadi Guru Profesional”.


#Terimakasih Pahlawan tanpa tanda jasa serta pelita bagi anak bangsa.

Sabtu, 10 Oktober 2015

PKS SMANSA TELDA




Anggota PKS (Patroli Keamanan Sekolah) SMA N.1 Telukdalam dibawah bimbingan SatLantas Res Nias Selatan.
Keterangan :1. Tri Agustus Anthoni Manao
                       2. Elwin Duha 
                       3. Aprillius D.W Zagoto
                       4. Ariefman F.S Zamili
                       5. Jefrianto gowasa
                       6. Indriyani Hulu
                       7. Ayu Memori Ndraha
                       8. Nesra Larosa
                       9. Yohanes Perdamaian Wau
                     10. Dicky D.K Luahambowo

Sabtu, 12 September 2015

PEMENANG DENGAN PECUNDANG

Perbedaan pemenang dengan pecundang ...

Pecundang adalah orang-orang yang memiliki pola tindakan blame, excuse & justify. Apa maksudnya?
Blame: Pecundang selalu menyalahkan orang lain terhadap segala sesuatu yang terjadi. Mereka selalu saja menyalahkan keadaan, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, pemerintah, bahkan menyalahkan Tuhan atas kejadian yang menimpa mereka.
Excuse: Pecundang selalu mencari-cari alasan terhadap apa yang terjadi pada diri mereka. Pernahkah anda mendengar kata-kata seperti ini? "Ah, saya ini mana bisa jualan? Saya kan tidak pintar ngomong." atau "Mana bisa saya naik pangkat di kantor? Atasan saya tidak suka pada saya." atau "Aduh, yang beginian susah lah, mana mungkin sih bisa begitu?" Pecundang selalu berfokus pada hal-hal yang negatif yang sebetulnya belum tentu sesuai dengan yang mereka pikirkan.
Justify: Pencundang selalu membenarkan bahwa orang lain lebih sukses dari dirinya dan tidak mau berusaha untuk lebih baik lagi karena pola pikir mereka yang membenarkan bahwa setiap orang lebih sukses dari diri mereka. Pecundang selalu merasa inferior dibadingkan dengan orang di sekitarnya.
Lalu apa yang disebut pemenang?
Pemenang merupakan orang-orang yang bertanggung jawab pada setiap hal yang mereka lakukan. Pemenang jarang sekali atau tidak pernah mencari-cari alasan, menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan diri sendiri terhadap segala sesuatu yang mereka alami. Pemenang selalu berorientasi pada solusi. Pemenang selalu memberi arti yang baik pada segala sesuatu yang mereka alami. Bahkan hal burukpun diberikan arti positif. Dalam setiap hal buruk dan kegagalan yang dialami oleh pemenang, mereka selalu berkata "Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, kalau saya berusaha lebih baik lagi, pasti saya akan sukses." atau "Kegagalan ini merupakan proses belajar saya, untuk selanjutnya saya tidak akan melakukan kegagalan yang sama dan meraih kesuksesan."
Alangkah baiknya apabila setiap orang yang anda dan saya temui adalah pemenang. Cobalah untuk selalu berteman dengan orang-orang yang dikategorikan sebagai pemenang. Pola pikir itu biasanya menular. Apabila anda berteman dengan para pecundang, maka anda lambat laun akan menjadi pecundang pula. Sebaliknya, apabila anda berteman dengan para pemenang, maka mindset anda akan menjadi mindset pemenang.